Posts

Showing posts from 2010
AKU  LELAKI  Oleh Winar To Aku Lelaki itu. Yang berlari menjemput fajar. Berdiri diatas sekeping malam. Yang tertahan fajar dusta. Melihat gemeriak buih nur meriap tunduk. Terjatuh di ufuk persembahan. Dia menunggu menatap kiyamat. Saat bulan silau dan bintang buta. Wajah apakah yang muncul diufuk timur? Malaikat yang pongah dan kejam. Yang tunduk pada TuhanNya?. Ataukah Bidadari jelita membawa anggur haq. Segelas berdua menggila adab. Yang tunduk pada TuhanNya?. Lelaki yang berlari menjemput fajar. Lalu terjepit jemari fajar Haruskah dia terkapar diatas nebula Tak juga terjemput?. Illahi selamatkan dia. Tenggelamkan dia dalam fajar syidiq. DenganMu BersamaMu

LAUHUL MAHFUDZ

LAUHUL MAHFUDZ Lauhul mahfudz adalah perjalanan diri-Nya yang kekal Tiada berubah.  Sedangkan takdir adalah perjalanan alam semesta  Takdir mengikuti perjalanan diri-Nya. Lauhul Mahfudz dan Takdir Keduanya seperti  orang dengan bayanganya saat bercermin

Fana menuju Baqo

Wihdatul Wujud adalah perjalanan salik menuju fana ,  Wihdatul Syuhud adalah perjalanan fana menuju Baqo . Ketika Wihdatul Wujud tenggelam oleh Wihdatul Syuhud.  Maka tiada lagi pertentangan didalam Aqal dan Hatinya ,  keyakinan menjadi tetap sekalipun selubung-selubung terbuka.

Hati

Bukan matahari  yang tergelincir atau yang berjalan  dari fajar kepada petang  t etapi bumi .   Hati memiliki dua sisi  jika sisi depan terang  maka gelaplah sisi belakang  begitu sebaliknya.  Disaat maksiat  menjadi ter hina  dan disaat taat ia menjadi mulia   maka yang taat sesungguhnya yang lebih membutuhkan RahmatNya .

Musa dan Ahmad.

oleh Winar To D ari gemuruh ammarah hingga tenangnya mutmainah .  Jiwa bagai nyala api. Lihat warnanya indah dari bening membiru kemudian merah keemasan. Indah tetapi membakar.  Musa As melihat Tuhan melalu i Api.   Sedang Muhammad saw melalui Asap.   

Merasa sempurna

Merasa sempurna adalah penyakit akut yang menghentikan perjalanan hamba. Menjaga kerinduan kepada Allah akan menyampaikannya pada hakikat kesempurnaan. Sebab Allah Rindu justru saat Dalam Kesendirian. Dan Allah selalu sendiri maka Diapun selalu Rindu.

JIHAD AKBAR

Oleh Winar To Yang melipat seribu gundah pada satu wujud. lalu merajut seribu rasa pada satu rasa esa. seperti dedaunan yang dicumbu rayu air. lalu mengering saat ditinggalkan. Gugur dimedan Jihad tidak sebatas berpisahnya ruh dari jasad. bukan sekedar kebingungan sukma tetapi merasakan makna kematian. Mati karena melihat cinta   tersingkap. Bukan malaikat maut menjemput Tetapi karena cinta yang merobek jantung Lalu terlelap sekejap untuk BANGKIT. DI BULAN JIHAD

Fanaku BaqoMu

Winar To Aku tak butuh mendengar gemaMu. Aku tak butuh akal dan hati tuk menalarMu. Aku tak butuh rasa percaya padaMu. Aku tak butuh melihatMu. Setelah pujapujiku padaMu dan tobatku adalah WUJUD ingkarku. Bagaimana aku butuh jika Kau sebut aku FANA? Setelah Kau simpan Cinta diatas Arsy. Sedang arsyMU berliput HUWA. Bagaimana aku butuh KASYAF sedang sadarMu menyebut aku FANA? Aku tak butuh apaapa. DI BULAN MENAIK

MendengarMu

Winar To  MendengarMu pada gema diri melara dikuburhati. seperti seruling merdu bermantra sakti. berbisik mewangi lantunkan bisa hewani. Walau kutahu Engkau berkelakar. Jika mendengar nadanya aku terbakar. Jika menutup telinga aku sirna terkapar. Lalu berdentum melampaui salah dan benar. Entah kemana perginya yang hendak kulamar. Tiada lagi disangkar. DI BULAN MEMBAKAR.

MendengarMu

Winar To MendengarMu pada derap darah di Aorta. suara dua kalimat syahadat bergema. nyaring membelah jantung. HUWA ALLAH mengalirkan oksigen Merasakan nafasMu menyentuh paru-paru Menyatu dengan darah penyaksian atasMu. Berhamburan dari tubuh berjuta gambar masalalu. Seolah berkata,”Bacalah Kitabmu, Cukuplah dirimu yang menghitung hari”. DI BULAN BERBANGKIT.

SiangMU

Winar To SiangMu menghujani sinyal pada malamku Mungkinkah Engkau mencari mutiara yang tersembunyi dibumiluruhku karena perang?. Ataukah karena Ma’ul Hayat yang tadi pagi kau siram cahaya. Terinjak keangkuhanku saat menatapMu?. Kuakui aku terkurung samudera jiwa air asin tetapi Ma’ul hayatku dikedalaman samudera ini tetap menggelegak gelorakan rindu padaMu. Menceluplah dan selami aku. DI BULAN MENAHAN

MendengarMu

Winar To MendengarMu pada getaran dada Terasa sinyal kalbu menyapa Menggelitik telapak kaki Mengalirkan syaraf senyum sunyi Menembus ruang akal. Melampaui kelam dan terang. Engkau sendiri tiada rapal. MenyaksikanMu pada dupa mengepul melilitkan rantai kehendak dikabul dalam buih kata lumuri jiwa yang terpukul. Sementara mataku menetes air payau. Engkau tersenyum berbagi duri onak. Menancap dihati meretak rambut Hilang beningnya. Keruh. Tak kuasa kulari dari dekapMu. CengkeramMu terlalu kuat. Dan terpenjara aku dalam wujudMu. DI BULAN MENAHAN.

Mengenal AF'AL-NYA

Sampainya pandangan salik pada AF'ALNYA adalah ia mesra memandang tiap tiap perbuatan yang bertebaran pada dirinya dan yang lainnya hingga FANA dalam perbuatan-NYA dan Nyatalah kenyataan perbuataanNYA.

Mengenal sifatNya (2)

Yang berdiri pada sifatNYA, cahaya adalah hijab dirinya sekalipun ia tetap memandang wujudNYA pada tiaptiap sesuatu, hakikatnya masih tetap terbungkus tirai namun demikian ia telah sampai pada Haqul Yakin bahwa sifat tiada lain adalah diri yang disifati.
Asma Al Husna Asma Al Husna. Asma adalah sifatNYA yang tiada lain adalah HUWA. Husna adalah ZatNYA yang tiada lain adalah Allah. Saat pandangan hati salik sampai pada sifatNYA. Maka ia menyadari bahwa ia adalah samudera namanamaNYA. Samudera perbuatan-perbuatanNYA. "Allah yang menciptakanmu dan perbuatanmu". Hati yang bersih seperti samudera yang mampu menampung segala sesuatu. Semua yang masuk menjadi cahaya, merasakan yang hidup pada yang mati, yang awal pada yang akhir. Terbebas dari segala simbol, rupa, warna dan perbuatan dan meminum kesegaran makna penyerahan diri dalam cakrawala penyaksian sifat-NYA. Berjalan dengan cahaya penyaksian kepadaNYA. Melihat kebaikan sebelum keburukan datang. Nama dan Perbuatan adalah sesuatu yang baru dan berubahubah, keduanya baku oleh sifatNya. Af'al asma dan sifat adalah kelakuan Zat.

Mengenal sifatNya

Semakin dalam dan akrab hamba dengan AsmaNYA  dalam keseharian semakin terbuka tirai sifatNya.  Maka semakin ia meyakini bahwa Asma Allah bukanlah rangkaian huruf dan kata atau bentuk dan bahasa tetapi ia adalah KEINDAHAN SIFAT-NYA yang adalah AkhlaqNya yang tampak pada wujud-wujud ciptaanNya. Dan semakin yakin bahwa Ciptaan tiada pernah BERPISAH dari penciptanya. Sampailah pada keyakinan bahwa jasad ini hanyalah raga yang mati, yang tak pernah hidup. Mata ini tak pernah melihat, telinga ini tak pernah mendengar, mulut ini tak pernah berkata.Semakin jelas dan terang baginya mana yang disebut hamba dan mana yang disebut TUHAN. Sejak itu tiada akan pernah mencampur adukan mana yang HAQ dan mana Yang Batil. Fana didalam sifat Allah (fana fisifatillah) adalah merasakan dan menyaksikan keesaan sifatNya yang meliputi dirinya seluruh makhluk yang hidup dan yang mati hingga ia tiada lagi sadar akan keadaan dirinya dan sirna dalam keadaan sifatNya y...ang jamal lagi jalal. Misalnya ketika k

Mengenal Asma Allah (2)

Allah mengukir hati mukmin dengan namanamaNYA. DIA memahat dengan pelan dan lembut melalui rasa sakit dan takut berupa ujian dan cobaan. Jika Allah menghendaki seorang hamba menjadi pemaaf maka Dia memahat hatinya nama Al Ghofur. Nabi berkata," Allah memiliki seratus nikmat, 99 untuk dilangit dan Satu (1) untuk dibumi." Ma'rifat adalah merasakan api secara langsung,bukan meracau tentang asap.Semua suara yang muluk tentang 'otoritas" spiritual ini hanyalah sebuah cara menyatakan pada dunia,"Aku tak dapat memahami apa pun. Maafkan Aku". (RUMI) ‎99 adalah nikmat asma-asmanya yang Allah Ukir pada hati mukmin untuk menjadi Insan Kamil, 1 adalah nikmat yang ada didalam ragawi, didalam raga ini masih ada satu nikmat yang tiada disadari dimana kebanyakan orang mendustakanya sehingga Allah selalu bertanya,"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?". Sebuah kisah suatu saat nabi isa berjalan bersama seorang pandir, mereka melihat disel

Mengenal Asma Allah

Terlepasnya salik dari penjara namanama, seperti terbebasnya kupukupu dari kepompong, ia menyadari bahwa segala yang ada pada dirinya, berbagai corak warna kulitnya tiadalah yang siasia, bahkan bakteri dan semua virus yang masuk kedalam tubuhnya menjadi energi untuk menanggung beban tajali sifatNYA. Ia tak lagi memandang ada perbedaan antara emas dan pasir. Yang telah keluar dari keterikatan namanama (fana dalam asmaNya) ia seperti berdiri pada suatu masa dimana namanama belum muncul. Mengenal Allah pada AsmaNYA adalah mengesakan namanama BARU yang bertebaran melekat pada tiaptiap sesuatu yang ada dialam semesta dengan cara meniadakan namanama baru itu dan memandang hanya ada nama Allah yang melekat pada tiap tiap sesuatu. Sehingga yang dikenal hanya nama Allah saat melihat tiaptiap sesuatu. Besarnya Fana didalam Zat tergantung Fana didalam Asma. Besarnya Cinta seorang hamba kepada Allah tergantung besarnya pengenalan terhadap AsmaNYA. Yang fana dalam asma ia melihat Yang Awal dan

ILMU

ILMU Al Haq mengalir dari hati robanniyah terucap oleh LIDAH yang bersimbah zikir lalu mengalir masuk kedalam kehampaan telinga membersihkan karat penDENGARan membuka MATA HATI menerbitkan QUDRAT dan IRODATNYA meliputi dan mengHIDUPkan gerak hati jiwa dan tubuhnya .

Kesadaran Ahlu Sunnah Wal Jamaah

    KESADARAN AHLUSUNNAH WAL JAMAAH Yang sampai pada kesadaran sifatNYA, Ia hidup dengan ilmuNYA, qudratNYA dan irodatNYA. Ia sampai pada hakikat Ahlu sunnah wal jama'ah. Ia telah mengalami Fana didalam Af'alNYA, AsmaNYA, dan SifatNYA dan hidup dalam kesadaran BISMILLAH.   Perjalanan salik adalah perjalanan kesadaran kendaraannya adalah cahaya yaitu penyaksian kepadaNYA pada setiap langkah. Berawal dari kesadaran muta'zilah, lalu jabariah, lalu masuklah ia pada kesadaran ahlu sunnah waljama'ah dan jika beruntung dan terpilih maka masuk dalam kesadaran AHLUL KASYF ini adalah puncak kesadaran. Semakin dalam salik memasuki samudera penyaksian sifatsifat dan Nur Allah pada makhluknya semakin mendekat ia kepada ZatNYA dan semakin asing ia dengan dunia yang selalu berubah. Hatinya hanya bisa tentram dengan Al_HAQ. Mereka selalu butuh pancaran zatNYA.

Manusia

Bukan Siapa-Siapa Aku (manusia) itu kecil dan Dia Besar. Aku ada di kehampaan yang meliputi keadaanku dan ketiadaanku. Aku meliputi ketakhinggaanku. Nama namaku tampak pada sekujur jiwaku. Perbuatanku tampak pada warnawarni rupaku. Aku ini esa yang ganjil, tiada yang serupa aku. Yang memandangNYA hingga fana ia pada asmaNYA. Ia tak akan kehilangan rupa.    

JIWA

JIWA Jiwa terbentuk oleh namanama dan gambargambar yang masuk kedalam alam pikiran lalu mengendap disana. Endapan yang terlalulama memunculkan keinginan untuk memiliki dan menguasai. Memandang setiap nama dan gambar (citra,imaginasi) yang masuk dan ada dalam pikiran terbit dariNYA Zat Pembentuk Citra akan mengosongkan pikiran dan hati dari kotoran jiwa. Hingga terbuka wujud namanamaNYA dan menggantikan seluruh namanama mahluk yang meliputi jiwa dan pikiran. Hakikatnya tiada nama selain Allah. Seringkali apa yang tampak sebagai keburukan ternyata adalah kebaikan. Ini membuat kita malu kepadaNYA. Saat meminta sesuatu yang menurut kita baik ternyata Allah memberikan keburukan dimata kita. Ketika melihat ombak kita lupa air yang kita minum. Masalah sebesar apapun tak akan mampu menukar kebaikanNYA yang tak pernah henti. Udara yang kita hirup tanah yang kita injak. Dia tak akan membiarkan rasa haus berjalan sendirian karena segala sesuatu memiliki pasangan Dia juga pasti mendatangkan kesega

TAQDIR

  Iman kepada taqdirNYA diturunkan untuk memudahkan dan meringankan jalan bagi muslim untuk menghadapi hidup. Jika telah masuk pada takqdirNYA maka kepasrahan meliputinya. Nilai pahala dan dosa sirna seketika seperti tak pernah ada. Anugerah Ilahiah turun hati menjadi lapang sebagai rumahNYA. Banyak yang merisaukan tetntang rezeki. Bahkan rezeki adalah ujian terberat bagi hidup manusia  

Merasa Sempurna

MERASA SEMPURNA Merasa sempurna adalah penyakit akut  yang menghentikan perjalanan hamba.  Kerinduan kepada Allah akan menyampaikannya pada hakikat kesempurnaan.  Sebab Allah Rindu justru saat Dalam Kesendirian.  Dan Allah selalu sendiri maka Diapun selalu Rindu   Bagaimana mungkin tetap dalam kemesraan jika tidak ada kerinduan. Lepasnya kemesraan lepas pula kerinduan jadilah terpisah dengan kekasih. Kerinduan adalah tanda satu dengan kekasih bukan tanda keterpisahan.Maka ketika Turun Ayat," Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu,..dst (Almaidah ayat 4). Para sahabat gembira sedang Abu Bakar ra. Bersedih karena memahami ayat itu adalah kepergian NABI.    

PENGETAHUAN DAN CINTA

PENGETAHUAN DAN CINTA Pengetahuan dan CINTA adalah minyaknya ikhlas yang menyalakan iman yang melahirkan amal perbuatan yang berbuah pada keselamatan. Ilmu tidak melahirkan Arogansi. CINTA tidak berbuah kemenduaan. Ikhlas tidak berbuah keraguan. ........... Cinta adalah bagian dari hasil proses penghambaan. Cinta sesungguhnya bila anugrah berujung ridha. Berenang dalam lautan khabirNya akan ada sentakan cinta, cinta yang dahsyat.(Ahmad Sukarti) Cinta seperti awal dan akhir begitupun pengetahuan juga awal dan akhir. Setiap penghambaan jika diawali oleh keduanya maka akan berakhir pada keduanya. Ilmu dan amal seperti minyak dan air dan batas tak berantara minyak dan air itulah CINTA dan IMAN berbaur. Sedangkan keikhlasan meliputi seluruhnya yang efeknya menghilangkan keraguan.

TITIK NOL

  TITIK NOL Dalam teori apapun tidak dikatakan SEIMBANG SELARAS IKHLAS jika tidak sampai pada titik NOL. Ketika memasuki medan Dzauqiyah yang dikatakan Titik Nol adalah terbukanya Wujud yang tak hingga. Saat lidah tercekat tak lagi mampu berkata," La ilaha ila Allah,".   Kita melihat menara pissa begitu lama bertahan dan tidak roboh padahal miring. Itu semua karena menara itu sekarang pada TITIK NOL. Selama masih berada di TITIK N0L Ia tidak akan roboh. Jadi kemiringan tidak sama dengan ketidakseimbangan. Justru menjadi sebuah keunikan yang selaras. Kegilaan CINTA bukan selalu ketidakwarasan tetapi bisa jadi adalah puncak kesadaran. Keikhlasan adalah saat dimana  diri tak mampu lagi Menilai, menyangka, menganalisa segala amal ibadah, perkataan, penglihatan, pendengaran dan segala yang datang dan yang hilang. Karena telah YAKIN segala sesuatu tidak ada yang sia sia. Semua akan menyampaikanya pada TITIK keseimbangan HIDUP. Ketika telah masuk dalam titik nol dimana keseimbanga

SAJAK TUHAN PROTES PADAKU

بسم الله ا لر حمن ا لرحيم Protesku padaMu TasbihMu padaku Setelah minumcangkircangkir mahabbat. Biarlah sejadahsejadah terbangkan munajat. Merobohkan mesjidmesjid diri sahwat ibadat. Tuk Bersimpuh dalam cinta di pintu rahmat. Duduk diam dalam kholwat surya Ahdiyat. Setelah meminum anggur  muwahid Entah kemana wujud imanku. Hilang! Arak murni ini terlalu keras Keras keraaas!. Malaikatmalaikat bersimpuh bak kerabat Kulihat hanya bayang-bayang semu memikat Kulempar malaikat maut  seperti serpihan gelas memucat. Takdirdemitakdir seperti untaian kalung air  tiada berarti melingkar tiada wujud hilang oleh ta’yunku ya ta’yunmu. Nabinabi dan rosulrosul seperti patung Yang dipahat rasa ahdiyat. Hilang tertelan narasi wahdiyat. Narasinarasimu dimana? Imaginasimu yang mengadaada. Kitab Kosong! Allah Allah Allah dimana engkau Kucari-cari tiada kulihat Kukupas sekam kuremukan bulir tiada juga adamu hilang dalam wujud hampa Ahdiyat.. ProtesMu padaku Sujudku padaMu Sudah kuikuti peri

SAJAK AKU

بسم الله ا لر حمن ا لرحيم SAJAK AKU Oleh Winar To 2004 DiriMu diriku Setelah kupahami dirimu. Dan semakin memahami. Makin sulit aku menterjemahkanmu. Kamu memiliki sifat namun tak ada sifatmu. Kamu maha mencipta, namun tiada ciptaanmu. Kamu tersembunyi didalam penampakanmu Kamu dan aku bukanlah keterpisahan, Mendengar adalah dzatmu, Melihat adalah dzatmu, Berkata adalah dzatmu, Kehendak adalah dzatmu, Ilmu adalah dzatmu, Hidup adalah dzatmu, Kuasa adalah dzatmu. Saat aku menyaksikan wujudMu Aku tak ingat namaMu Aku tak ingat sifatMu Aku tak ingat perbuatanMu Setelah kutemukan diriku Tiada lagi aku melihat wujudku Tiada lagi aku melihat sifatku Tiada lagi aku melihat namaku Tiada lagi aku melihat perbuatanku Tiada lagi . Tiada. Anggur Langit Sendiri bersama batu dan pasir panas diatas gunung kapur Meminum setetes anggur langit, merah merona mewajah. lembut. Tampak memutih segala warna menyatu dengan gemersiknya kapur terbawa deburan badai menutup segala daun rumput kuning me

Dia Rindu

بسم الله ا لر حمن ا لرحيم Tertunduk 2 (05/03/10) Oleh winar To Dia keluar dari cermin menuju nyata hakiki melepas segala bingkai mengurai bulu roma mengelupas kulit melihat nadi terbelah mengalir darah cinta membuka jantung mendengar degub melepas titik hitam menabrak keeping-keping cermin berserak tajam terlewati menetes darah dikaki pertemuan Dia rindu .. lalu dilewatinya taman Nar berjalan diatas batu dan manusia panas tak terasa penat. Malaikat menyalaminya Mengantarnya naik. Ditaman surga nan indah Tiada henti air menetes Dari sela-sela meresap Menghayat di hati. Tiada membuatnya kagum Dia rindu.. Melepas kalam syahadat “Aku mencintaimu dan engkau mencintaiKu” pupus kerinduannya memuncak padaNya. الحمدلله رب العلمين

Kalam Hikmah Syaikh Maulana Hizboel Wathony

KALAM HIKMAH Rabung KALAM munajat HAMBA pendamba TUHAN. Berarak ke MAHLIGAI ILAHIAH, Gema irama syahdu vokal TUHAN BERSALAWAT Tuk menyambut KEKASIH TUHAN BERSIMBAH ZIKIR Hanya yang buta MATAHATI, gelap dan sakit HATINYA.TONTONAN jadi TUNTUNAN dan TUNTUNAN buat TONTONAN Kenikmatan DUNIA diutamakan, Kepentingan AKHIRAT diabaikan. Sifat KASAL itu MALAS mengerjakan IBADAH walau ada kesempatan & keluasan waktu . Tapi jangan pula beribadah dg rasa KUASA DIRI yang dapat merusak ibadahnya Masikah tidak merasa bahwa ALLAH menebarkan berbagai macam NIKMAT sebagai fasilitas hidup hamba-hamba-NYA di DUNIA, Maka NIKMAT ALLAH manakah yang kamu DUSTAKAN Tuntutmu pada KESEMPURNAAN makhluk itu yang menjadi sumber kekeruhan HATI didalam Memandang KEHENDAK ALLAH yang tampak dianeka ragam sifat dan perbuatan hamba-hamba-NYA. Tanda-tanda orang mendapat petunjuk JALAN ILAHIYAH, akan dipertemukan dengan SYAIKH MURSYID sebagai pembimbingnya. Sungg

SERPIHAN TUHAN

بسم الله ا لر حمن ا لرحيم Serpihan Tuhan Oleh Winar To Dua feb 2010 Garuda Dimana sayap-sayapmu tertanggal Dimana paruhmu terlepas Dimana cakarmu yang terkuat Dimana hatimu yang terperisai Dimana kaki mu yang terkokoh?! Mencari jejakmu dibumi tak kudapat. Ataukah kau terlalu tinggi terbang Melupakan bumi Bertengger dibalik awan Tampa bayangan. Ataukah telah tercabik musang Perisaimu terbelah lima Bukan lagi lima dalam satu Tetapi lima yang terpecah-pecah Kemanusian tampa Ketuhanan Persatuan tampa Kemanusian Kerakyatan tampa Persatuan Keadilan tampa kerakyatan Berserakan bagian dadamu Entah dimana, kemana. Tertiup angin badai Puting beliung Perubahan Tak beraturan. Tak berkutik Gedung MPR dililit ular besar Menelan generasi. Takberkutik Istana Presiden dihantui. Penelan Akal Takberkutik Rakyat. Menelan ketakadilan Tak berkutik negara kehilangan mata pandangan penglihatan kabur limbung   Garuda Hendak kupunguti Serpih-serpihan Dadamu Hatimu Perisa