MendengarMu

Winar To 

MendengarMu pada gema diri
melara dikuburhati.
seperti seruling merdu bermantra sakti.
berbisik mewangi lantunkan bisa hewani.

Walau kutahu Engkau berkelakar.
Jika mendengar nadanya aku terbakar.
Jika menutup telinga aku sirna terkapar.

Lalu berdentum melampaui salah dan benar.
Entah kemana perginya yang hendak kulamar.
Tiada lagi disangkar.

DI BULAN MEMBAKAR.

Comments

  1. Rupanya tidak semadi Dia dipeterakna
    walau bagaimana dihias singgahsananya
    selagi sangkarnya sekadar tersangkut mana mana
    sedang galaksi hati masih jenuh mengembara
    memburu entah entah yang belum berbuku rupa

    Mashaallah.

    ReplyDelete
  2. Kala aku mendengar yang paling akbar
    kumulai meresapi berbagai macam kabar
    dari para aulia semenanjung jatim sampai jabar
    dari serat serat para wali sampai surat kabar
    ku tenggelam dalam lautan kedahsyatan Al-Jabbar

    Aku bingung karna tiada lagi yang namanya jarak
    baik burukpun menyatu dan airpun menjadi arak
    Aqalpun hancur mencari jalan yang slalu bergerak
    menuju titik yang tak pernah diam, slalu diarak
    Mengecoh para salik yang baru keluar dari barak

    Aku diam mencari suluk yang selalu berubah
    mencari sang pencerah dari para pemakai jubah
    namun aku selalu ragu dan ingin slalu merubah
    sampai kutemukan al-amin yang begitu tabah
    menjadikan semuanya bermanfaat seperti lebah

    Salam silaturahmi
    Bandung, 16 september 2010
    DARWIS

    ReplyDelete
  3. terimakasih semuanya atas silaturahmi dan perhatian yang tulus, semoga kita tetap dalam naungan AllahulHaqulWaliyulMubin.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kalam Hikmah Syaikh Maulana Hizboel Wathony

KITAB