Posts

Showing posts from August, 2010

MendengarMu

Winar To MendengarMu pada getaran dada Terasa sinyal kalbu menyapa Menggelitik telapak kaki Mengalirkan syaraf senyum sunyi Menembus ruang akal. Melampaui kelam dan terang. Engkau sendiri tiada rapal. MenyaksikanMu pada dupa mengepul melilitkan rantai kehendak dikabul dalam buih kata lumuri jiwa yang terpukul. Sementara mataku menetes air payau. Engkau tersenyum berbagi duri onak. Menancap dihati meretak rambut Hilang beningnya. Keruh. Tak kuasa kulari dari dekapMu. CengkeramMu terlalu kuat. Dan terpenjara aku dalam wujudMu. DI BULAN MENAHAN.

Mengenal AF'AL-NYA

Sampainya pandangan salik pada AF'ALNYA adalah ia mesra memandang tiap tiap perbuatan yang bertebaran pada dirinya dan yang lainnya hingga FANA dalam perbuatan-NYA dan Nyatalah kenyataan perbuataanNYA.

Mengenal sifatNya (2)

Yang berdiri pada sifatNYA, cahaya adalah hijab dirinya sekalipun ia tetap memandang wujudNYA pada tiaptiap sesuatu, hakikatnya masih tetap terbungkus tirai namun demikian ia telah sampai pada Haqul Yakin bahwa sifat tiada lain adalah diri yang disifati.
Asma Al Husna Asma Al Husna. Asma adalah sifatNYA yang tiada lain adalah HUWA. Husna adalah ZatNYA yang tiada lain adalah Allah. Saat pandangan hati salik sampai pada sifatNYA. Maka ia menyadari bahwa ia adalah samudera namanamaNYA. Samudera perbuatan-perbuatanNYA. "Allah yang menciptakanmu dan perbuatanmu". Hati yang bersih seperti samudera yang mampu menampung segala sesuatu. Semua yang masuk menjadi cahaya, merasakan yang hidup pada yang mati, yang awal pada yang akhir. Terbebas dari segala simbol, rupa, warna dan perbuatan dan meminum kesegaran makna penyerahan diri dalam cakrawala penyaksian sifat-NYA. Berjalan dengan cahaya penyaksian kepadaNYA. Melihat kebaikan sebelum keburukan datang. Nama dan Perbuatan adalah sesuatu yang baru dan berubahubah, keduanya baku oleh sifatNya. Af'al asma dan sifat adalah kelakuan Zat.

Mengenal sifatNya

Semakin dalam dan akrab hamba dengan AsmaNYA  dalam keseharian semakin terbuka tirai sifatNya.  Maka semakin ia meyakini bahwa Asma Allah bukanlah rangkaian huruf dan kata atau bentuk dan bahasa tetapi ia adalah KEINDAHAN SIFAT-NYA yang adalah AkhlaqNya yang tampak pada wujud-wujud ciptaanNya. Dan semakin yakin bahwa Ciptaan tiada pernah BERPISAH dari penciptanya. Sampailah pada keyakinan bahwa jasad ini hanyalah raga yang mati, yang tak pernah hidup. Mata ini tak pernah melihat, telinga ini tak pernah mendengar, mulut ini tak pernah berkata.Semakin jelas dan terang baginya mana yang disebut hamba dan mana yang disebut TUHAN. Sejak itu tiada akan pernah mencampur adukan mana yang HAQ dan mana Yang Batil. Fana didalam sifat Allah (fana fisifatillah) adalah merasakan dan menyaksikan keesaan sifatNya yang meliputi dirinya seluruh makhluk yang hidup dan yang mati hingga ia tiada lagi sadar akan keadaan dirinya dan sirna dalam keadaan sifatNya y...ang jamal lagi jalal. Misalnya ketika k

Mengenal Asma Allah (2)

Allah mengukir hati mukmin dengan namanamaNYA. DIA memahat dengan pelan dan lembut melalui rasa sakit dan takut berupa ujian dan cobaan. Jika Allah menghendaki seorang hamba menjadi pemaaf maka Dia memahat hatinya nama Al Ghofur. Nabi berkata," Allah memiliki seratus nikmat, 99 untuk dilangit dan Satu (1) untuk dibumi." Ma'rifat adalah merasakan api secara langsung,bukan meracau tentang asap.Semua suara yang muluk tentang 'otoritas" spiritual ini hanyalah sebuah cara menyatakan pada dunia,"Aku tak dapat memahami apa pun. Maafkan Aku". (RUMI) ‎99 adalah nikmat asma-asmanya yang Allah Ukir pada hati mukmin untuk menjadi Insan Kamil, 1 adalah nikmat yang ada didalam ragawi, didalam raga ini masih ada satu nikmat yang tiada disadari dimana kebanyakan orang mendustakanya sehingga Allah selalu bertanya,"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?". Sebuah kisah suatu saat nabi isa berjalan bersama seorang pandir, mereka melihat disel

Mengenal Asma Allah

Terlepasnya salik dari penjara namanama, seperti terbebasnya kupukupu dari kepompong, ia menyadari bahwa segala yang ada pada dirinya, berbagai corak warna kulitnya tiadalah yang siasia, bahkan bakteri dan semua virus yang masuk kedalam tubuhnya menjadi energi untuk menanggung beban tajali sifatNYA. Ia tak lagi memandang ada perbedaan antara emas dan pasir. Yang telah keluar dari keterikatan namanama (fana dalam asmaNya) ia seperti berdiri pada suatu masa dimana namanama belum muncul. Mengenal Allah pada AsmaNYA adalah mengesakan namanama BARU yang bertebaran melekat pada tiaptiap sesuatu yang ada dialam semesta dengan cara meniadakan namanama baru itu dan memandang hanya ada nama Allah yang melekat pada tiap tiap sesuatu. Sehingga yang dikenal hanya nama Allah saat melihat tiaptiap sesuatu. Besarnya Fana didalam Zat tergantung Fana didalam Asma. Besarnya Cinta seorang hamba kepada Allah tergantung besarnya pengenalan terhadap AsmaNYA. Yang fana dalam asma ia melihat Yang Awal dan

ILMU

ILMU Al Haq mengalir dari hati robanniyah terucap oleh LIDAH yang bersimbah zikir lalu mengalir masuk kedalam kehampaan telinga membersihkan karat penDENGARan membuka MATA HATI menerbitkan QUDRAT dan IRODATNYA meliputi dan mengHIDUPkan gerak hati jiwa dan tubuhnya .