Posts

Showing posts from 2016

MESRA BERSAMA ALLAH

  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 7 Juli 2009 pukul 23:24  MESRA BERSAMA ALLAH   Di Syaghafaha Hubban Oleh winarto Allah itu Indah dan menyukai keindahahan,  ketika Allah bercermin, Tampaklah keindahan yusuf, Memujilah Allah,Yusufpun memuji.           Kubertanya pada Syaikh Mursyid, “ ya Syaikh, Alam semesta ini seperti cermin, benarkah?,Ya benar, “jika cermin ini pecah apa yang terjadi?’, Ahad!, Jawab Belio. Hamba sesungguhnya hanyalah seperti bayang-bayang Allah didalam cermin.Ketika ia bersolek, Allah yang bersolek, ketika ia memuji, Allahlah yang memuji.  Karena itu Allah mencintai hamba-hambaNya, seperti dia mencintai DiriNya sendiri, maka Allah tembuskan rasa keakuan kedalam diri hambaNya agar ia merasakan seperti yang Allah rasakan. Allahpun sering terpesona terhadap diriNya sendiri, seperti saat Allah resapkan rasa CintaNya kedalam hati Zulaikha ( seorang istri pejabat pada kerajaan mesir tempo dulu) kepada Yusuf.Allah anugerahkan kepad

Orang Tua Ruhaniah

  R UH   Ada yang memandangNYA dari keesaan dzatNYA menuju kemajemukan Wujud.  Ia seperti mentari yang mencahayai ketakhinggaan mata hingga mereka melihat.  Ada yang memandangNYA dari kemajemukan wujud menuju keesaan DzatNYA.  Ia seperti seluruh mata yang melihat karena pancaran mentari.                O rang Tua Ruhaniah seperti halnya Matahari dan anakanak ruhaniahnya adalah rumahrumah yang mendapatkan cahaya melalui jendelajendela sehingga menjadi terang dan hidup. semakin banyak jendela maka semakin banyak kemungkinan cahaya yang masuk. Semakin banyak cahaya yang masuk semakin bertambah energinya. Semakin banyak banyak cahaya yang meliputi rumah semakin tak terlihat sebagai rumah tetapi yang terlihat adalah cahayanya yang germerlap seperti bintang.            Hati adalah rumah dan Mata hati adalah jendela rumahnya. semakin lebar jendelanya semakin luas pandangan matanya. semakin banyak jendelanya semakin berwarna warni dan banyak pula sudut pandangnya. Hai Ah

Istawa Alal Arsy

Image
Allah Bersemayam Di Atas Arsy Jika ada yang bertanya kenapa langit tidak runtuh walau tampa tiang?.  Karena Allahlah tempat bergantung bagi segala sesuatu. Bahkan lapisan langit ketujuh yang disebut arsy Allah bergantung kepadaNya sehingga tidak menjadi runtuh. Allah tidak bertempat sekalipun berada di atas arsy.  Tetapi Allah Adalah Tempat bergantung, Tempat bersandar,  Tempat berkeluh kesah bagi hambaNya.       Saya setuju dan klik artinya  tentram menetap didalam hati ketika mursyidku mengatakan bahwa yang dimaksud Istawa Alal Arsy adalah Allah Meliputi arsyNya meliputi langit dan bumi. “Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu.” ( Fushshilat 41:54 ) Jika kita bermain logika, logikanyapun sederhana mudah diterima.           Dari Muawiyah bin Hakam As-Sulami -radhiyallahu ‘anhu-  berkata: “Saya memiliki seorang budak wanita yang bekerja sebagai pengembala kambing di gunung Uhud dan Al-Jawwaniyyah (tempat dekat gunung Uhud). Suatu saat s

KITAB

Apakah Rosulullah pernah menulis KITAB?. Jawabnya "IYA" sebab belio layaknya "Pena"-NYA. dan Para sahabat adalah Kitab yang Hidup yang ditulis oleh Yang Hidup.
Engkau dan Aku selalu bermain Petak Umpet. Saat Aku dalam kegelapan Engkau adalah Cahaya yang memberi Aku "sign". Ku ikuti "Sign" dan Aku tenggelam dalam Cahaya. Engkau lari sembunyi dalam Gelap. Kata Engkau," Selagi masih ada Engkau dan Aku. Ruangan ini terasa Sesak".

BENINGNYA CINTA

Justru disarang buaya dan ular aku merasakan beningnya cinta.  Aku menjauh tapi mendekat.  Aku melata seperti ulat.  Gelap Pekat tapi terlihat.